Senin, 09 Desember 2013

Kecanduan Impor BBM Bakal Semakin Besar

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksikan di masa akan datang Indonesia akan impor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga empat kali lipat. Ini disebabkan makin besarnya kebutuhan.
Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Unggul Priyanto mengatakan, tingginya impor BBM di picu karena adanya peningkatan konsumsi di Indonesia.
Pada periode 2011 hingga 2030 diperkirakan kebutuhan BBM dalam negri meningkat dari 327 juta barel di 2011 menjadi 578 juta barel di 2030. Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, pemerintah lakukan impor hingga empat kali lipat. Dari 134 juta barel menjadi 532 juta barel.
Menurut Unggul, kondisi ini juga dipengaruhi turunya angka produksi minyak bumi nasional yang mencapai 60%. "Akibarnya impor BBM akan meningkat," ujar Unggul di Jakarta, Senin (9/12/2013).
Penyumbang peningkatan konsumsi BBM tertinggi terjadi pada sektor transportasi . Diperkirakan, dalam kurun waktu 2011 hingga 2030, sektor transportasi akan meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 6,3% per tahun. Ini karena, teknologi peralatan di sektor transportasi masi didominasi oleh peralatan transportasi berbahan bakar minyak.
Karenanya, Unggul mendesak kepada pemerintah agar segera mengimplementasikan kebijakan konversi BBM ke gas dan peningkatan pemanfaatan energi biofuel untuk sektor transportasi, sebab jika pemerintah tidak segera mengimplementasikan, Indonesia akan terus melakukan impor BBM yang mengakibatkan tertekannya nilai mata uang rupiah.
"Kebijakan pemerintah sudah bagus, tapi masalahnya adalah implementasi. Sebab itu ada baiknya sekarang pemerintah konsentrasi pada implementasinya dilapangan," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar