SURABAYA, kabarbisnis.com: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus mendorong percepatan infrastruktur penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke luar Jawa. Anggota Komite BPH Migas, Ibrahim Hasyim, mengatakan saat ini kebutuhan BBM di luar Pulau Jawa meningkat signifikan tetapi belum didukung dengan perluasan infrastruktur distribusinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, persentase konsumsi BBM di pulau jawa terhadap konsumsi nasional terus menurun. Jika pada 2006 konusmsi BBM di pulau Jawa mencapai 58% dari konusmsi nasional, maka saat ini konsumsi BBM di Pulau Jawa hanya sekitar 52%.
Sedangkan di sisi lain, konusmsi BBM di Pulau Sumatera naik dari 23% pada 2006 menjadi 26% saat ini. Di Kalimantan konsumsi BBM naik dari 7% pada 2006 menjadi 7,85%, Sulawesi naik dari 6% pada 2006 menjadi 7% saat ini dan di Papua-Maluku dari 1% naik menjadi 2,9%.
Saat ini konsumsi BBM sudah melebar ke daerah, dan tentunya akan berdampak besar terhadap kebutuhan infrastruktur, mulai kebutuhan tangki, kapal, hingga dermaga untuk pengangkutan BBM. karenanya kami juga mendorong pemerintah dan swasta untuk memperbesar infrastruktur di luar Jawa agar tidak terjadi disparitas harga yang terlalu tinggi, katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (3/12/2013).
Ia menambahkan, tingginya disaritas harga BBM yang dijual di Pulau Jawa dan diluar Jawa membuat banyak terjadi penyelewengan dan penggelapan distribusi BBM. selain itu, kelangkaan BBM di pulau terpencil dan daerah pedalaman juga menjadi masalah jika infrastruktur distribusi BBM tidak dibenahi.
Kami sudah sering menerima keluhan para kepala daerah baru hasil pemekaran seperti di pedalaman Papua atau Kalimantan, yang mengaku sering kekurangan BBM. Ini pun menjadi salah satu problem yang sedang kami cari jalan kelarnya bersama-sama, kata Ibrahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar